This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Diduga Kuat, SMK Negeri 4 Pandeglang, TABRAK HIMBAUAN GUBERNUR BANTEN.


Intel media news, PANDEGLANG.
" Sekali Dayung Dua Pulau di Tempuh", pribahasa di atas tersebut, dipraktekan oleh Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 4 Pandeglang, saat dimana para Tenaga Didik Kelas 11, melaksanakan Kunjungan Industri di wilayah Bogor.

Kegiatan Kunjungan dilaksanakan satu hari di bulan Agustus, Ke kantor Pusat JNE dan Otomotif di wilayah Bogor, setelah melaksanakan kunjungan Industri, para tenaga didik kelas 11, berlanjut ke Taman mini, masih di wilayah Bogor.

Perlu diketahui, biaya Persiswa untuk melaksanakan kunjungan Industri, dikenakan Rp. 570.000,- ( Lima ratus Tujuh puluh ribu rupiah ), dan yang mengelola keuangan kegiatan adalah Saudari ATIKA, ( Poto kwitansi ).

Salah satu wali murid dari sekian banyak para wali murid, yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, keterpaksaanya untuk melunasi sejumlah uang dimaksud.
" jumlah uang tersebut memang besar, tapi mau gimana lagi, terpaksa diada - adain pak, mana jaman sekarang perekonian sedang sulit, Yach ....yang penting anak saya sekolah Pak....". Tuturnya, ( 4/10/2025 ).

Melihat dengan apa yang telah dilakukan oleh panitia pelaksana kegiatan kunjungan industri SMK Negeri 4 Pandeglang, jelas di duga sudah menabrak dan melanggar apa yang sudah di tegaskan oleh Gubernur Banten.

Nomor surat: 900.1.7.1/6345/Dindikbud/2025, hal : Larangan Study tour ke luar Propinsi.
" Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten secara resmi melarang kegiatan study tour ke luar provinsi untuk siswa SMA, SMK, dan SKh melalui Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung wisata lokal, mengoptimalkan potensi edukasi di Banten, serta mengurangi beban finansial orang tua, Pelaksanaannya diwajibkan di dalam Provinsi Banten, dengan pengecualian untuk sekolah yang sudah memiliki perjanjian kerja sama di luar provinsi, yang wajib melapor ke Dindikbud Banten".
Awak media mengkonfirmasikan hal kegiatan tersebut dengan mendatangi sekolah di maksud, namun Kepala sekolah sedang ada acara rapat, kata salah seorang tenaga pendidik, awak media menulis identitas di buku tamu dan menunggu di pos securiti, walaupun perwakilan sekolah sudah mempersilahkan menunggu di tempat tunggu, 
Tapi karena rapat cukup lama, awak media kembali melaksanakan tugas lain, di lain hari awak media menghubungi Susila ( Kepsek ) SMK Negeri 4 via What- Ap, dan via telephone, namun tidak ada jawaban dan balasan, adapun membalas, itupun dihapus kembali olek Kepsek.

Melihat kegiatan yang telah dilakukan oleh Kepsek dan Panitia penyelenggara, diharapkan Dinas terkait segera memanggil yang dimaksud, karena diduga telah mengenyampingkan Larangan Keras dari Gubernur Banten.
( Red ).
Share:

Dinas Kesehatan Pandeglang" Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) selama Tahun 2025 di Pandeglang Menurun.


Intelmedianews, PANDEGLANG.
Dinas kesehatan kabupaten Pandeglang, Banten, merilis, bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi ( AKB) di wilayahnya, cenderung positif sepanjang tahun 2025.

Beedasarkan data terbaru, jumlah kasus kematian ibu cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. 
Jika selama periode tahun 2024 tercatat ada 29 kasus, maka januari hingga juli 2025 tercatat hanya 9 kasus. 
Sementara itu, angka kematian bayi juga mengalami tren positif dari 176 kasus di tahun 2024, di tahun 2025 periode januari hingga juli, hanya 76 kasus.

" Mudah - mudahan hingga akhir tahun 2025 mendatang, tidak ada peningkatan lagi untuk AKI dan AKB". kata kepala bidang kesehatan masyarakat (Dinkes ) Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten, Encep Hermawan, saat di temui di ruang kerjanya. 

 Selanjutnya Menurut Encep, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kematian ibu dan bayi, diantaranya adalah faktor infeksi dan pendarahan untuk AKI.
" Sementara untuk faktor kematian bayi adalah Aspiksi, Aspiksia, dan BMT atau bayi meninggal dalam kandungan, Namun paling banyak adalah faktor aspiksia atau kekurangan oksigen saat bayi lahir," ujar Encep.

Untuk menekan AKI dan AKB tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan audit setiap kali ditemukan kematian ibu atau bayi.

Adapun tujuannya adalah, untuk mengetahui penyebab kematian bayi dan ibu tersebut, yang kemudian kita laporkan ke pihak- pihak terkait untuk diselesaikan secara bersama".tambah Encep.

Selain itu,  lanjut Encep, pihaknya juga menyiapkan tim koordinator AKI dan AKB yang berpusat di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah( Bappeda), Nantinya, Bappeda yang menginput semua kegiatan sama - sama menurunkan AKI/ AKB sesuai dengan tupoksi masing - masing.

 Meski demikian, Dinkes tetap menargetkan penurunan lebih lanjut pada tahun - tahun mendatang dengan memperluas cakupan layanan kesehatan serta mengurangi hambatan akses di daerah terpencil.
" Harapan kami, tidak ada lagi ibu atau bayi yang meninggal karena masalah yang sebenarnya dapat dicegah, misal, selama mengandung ibunya harus sehat, makan- makanan yang bergizi, Jadi saat bayi lahir itu akan sehat".harap Encep.

Dengan tren positif ini, Kabupaten Pandeglang diharapkan dapat mendukung pencapaian target nasional penurunan AKI dan AKB sesuai dengan Sustainable Development Goals(SDGs) 2030.
( Ocim ).
Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
  • ()

Blogger templates